PACO-PACO

Yang tersisa dari Berita-Berita

FSUA, Katak di bawah Gelas

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Tiga edisi harian Singgalang, tangga19, 26, 28 Februari 2006, menurunkan artikel yang ditulis Ade Efdira, Melda Riani, dan Chandra Antoni. Ketiganya “orang dalam” yang pernah menerima “serat ilmu” di kampus Fakultas Sastra Universitas Andalas (FSUA). Inti pemikiran yang dituangkan Ade Efdira adalah kekecewaan yang telah terakumulasi sejak pantatnya pertama kali terhenyak di bangku FSUA sampai menyadari bahwa sesungguhnya ia tidak mendapatkan apa-apa dari kampus itu selain deretan nilai yang akan diadu dengan lulusan fakultas sejenis di tempat lain. Tulisan Ade Efdira provokatif sekaligus menggugat. Melda Riani tak lebih penekanan kepada apa yang telah diucapkan Ade Efdira dengan bahasa yang persuasif. Sedangkan Chandra Antoni sebagian besar ditekankan pada penolakan terhadap apa yang ditulis Ade Efdira. Tapi, terlepas dari itu, apa yang disampaikan ketiga orang ini tetap berada dalam frame mempertanyakan posisi, fungsi, kontribusi, dan kemampuan akademis serta intelektualitas para penghuni kampus FSUA itu. Baca entri selengkapnya »

Posted in HISTORIA | 1 Comment »

Tiga Peristiwa yang Membingungkan

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Sepekan terakhir, paling tidak perhatian masyarakat Sumatra Barat tertuju pada: Pertama, Universitas Andalas memberikan gelar doktor honoris kausa kepada Presiden, dan ini pertama kali universitas tertua di luar Pulau Jawa memberikan gelar HC kepada orang lain. Tapi, jika Anda mau mengamati lebih dalam prosesi upacara pemberian gelar Dr (HC) itu, ada kalimat yang tertulis di selempang warna hijau (warna khas Unand) yang dikenakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bagi orang-orang yang selalu berurusan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang benar, terasa ganjil. Kalimat di selempang tertulis seperti ini: DOCTOR. H.C. Baca entri selengkapnya »

Posted in ESAI-ESAI | Leave a Comment »

Play Boy dan ABSBK

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Bisnis media massa memang menjanjikan untuk mengeruk keuntungan besar. Apalagi contentnya “menyosialisasikan” ke dalam ruang publik bentuk-bentuk tubuh yang seksi dengan pencitraan tubuh yang bagus tanpa lemak, sintal, padat, serta kekar. Tentu saja disajikan dengan sedikit kain pembungkus. Malah bisa juga bugil, tentu disuguhkan dalam berbagai pose. Citra bentuk tubuh yang seksi (tubuh perempuan dan lelaki) adalah polarisasi untuk menghadirkan mainstream bagi publik bahwa tubuh yang “aduhai” itu telah memenuhi standar pengelola media massa itu. Baca entri selengkapnya »

Posted in ESAI-ESAI | Leave a Comment »

Pekan Budaya Birokrat

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

 

 

Jika Sumatra Barat masih tetap dilindungi Sang Pencipta, di pengujung tahun 2006 ini para seniman, pekerja seni, budayawan, intelektual, pemikir, dan tokoh-tokoh adat, dan lain sebagainya akan merayakan kehebatan Minangkabau. Pada Pekan Budaya (juga sebagian menyebutnya dengan Festival Minangkabau) dengan sangat suka ria akan tampil karya-karya master piace seniman Sumatra Barat dari beragam cabang, tentunya. Jika usia kita diberi Sang Pencipta usia sampai di ujung tahun ini, kita akan menikmati mahakarya para pegiat seni di daerah. Baca entri selengkapnya »

Posted in ESAI-ESAI | Leave a Comment »

Dusta dalam Pers

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Orang Minang mulai menerbitkan surat kabar bernama Bintang Timor semenjak Desember 1864 lalu dengan menggunakan bahasa Melayu, semua orang sudah tahu. Tapi, tidak semua orang bahwa Kota Padang termasuk salah satu kota pers tertua di Sumatra. Baca entri selengkapnya »

Posted in HISTORIA | Leave a Comment »

Darah PRRI di Tanah Minang

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

 

Saat itu tanggal 10 Februari 1958. Saat ini, tepat empat puluh delapan tahun yang lalu. Genderang perang ditalu. Pemicunya, tersebab ketidakpuasan daerah kepada pemerintah pusat: banyak senjang, tak sedikit yang timpang dalam roda pemerintahan. Maka, 10 Februari 1958, lewat Radio Republik Indonesia (RRI) Padang, Dewan Perjuangan membacakan tuntutannya untuk pemerintahan pusat yang dikenal dengan “Piagam Perjuangan”. Isinya: 1). Bubarkan Kabinet Djuanda dan kembalikan mandatnya ke presiden, 2). Bentuk zaken kabinet nasional dibawah suatu panitia pimpinan M. Hatta dan Hamengkubuwono IX, 3). Beri kabinet baru mandat sepenuhnya untuk bekerja sampai pemilu mendatang, 4). Presiden Soekarno/Pj. Presiden agar membatasi diri menurut konstitusi. 5). Bila tuntutannya tak dipenuhi dalam tempo 5×24 jam, Dewan Perjuangan akan mengambil kebijaksanaan sendiri. Baca entri selengkapnya »

Posted in HISTORIA | 1 Comment »

Mencermati Festival Minangkabau 2004

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

 

Festival Minangkabau—semula bernama Pekan Budaya—dari pelbagai informasi yang berkembang akan diselenggarakan pada 19 – 26 November 2004. Rencana Festival Minangkabau dikesankan sebagai iven kelanjutan dari Pekan Budaya yang sebelumnya pernah digelar di Sumatra Barat. Tujuannya dasarnya adalah mendenyutkan aktivitas seni dan budaya Minangkabau sebagai aset kebudayaan yang pantas dilestarikan dan dijaga, terutama kesenian tradisi, juga, tentu saja, arahnya untuk menarik hati wisatawan mancanegara dan lokal agar datang ke daerah ini. Maka, Festival Minangkabau dimungkinkan sebagai iven yang mengentalpekatkan aspek-aspek wisata di dalamnya. Baca entri selengkapnya »

Posted in HISTORIA | Leave a Comment »

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Jika tak ada kendala yang berarti, pada 23-25 Agustus 2004, jurusan Sastra Daerah Program Studi Bahasa-Sastra-Budaya Minangkabau Fakultas Sastra Universitas Andalas akan melaksanakan seminar bertaraf internasional. Dari informasi yang didapat, seminar ini mengapungkan tema ‘Kebudayaan Minangkabau: Potensi, Pewarisan, dan Pengembangannya dalam Paradigma Multikultural’. Selanjutnya, diikuti dengan sub-sub tema, antara lain, ‘Potensi budaya etnik (agama, tradisi, sejarah, kesenian, dan lainnya) dan prospek pengembangannya dalam konteks otonomi daerah, dalam menata masyarakat baru dan peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui pariwisata budaya: Kasus Sumatra Barat dan komparasinya dengan daerah lain di Indonesia, bangsa serumpun, dan dunia)’. Baca entri selengkapnya »

Posted in ESAI-ESAI | Leave a Comment »

Melawan Lupa Sejarah

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 1998. Puing-puing sisa kobar api sepekan lalu masih mengoyak langit di beberapa kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Padang. Bangunan rumah, toko, dan pusat-pusat belanja, tampak buram. Dinding semula bersinar, kini bagai lukisan yang tak inspiratif. Sepi, menghitam, dan angker: Buah amuk yang keluar dari riwayat beradaban purbawi manusia. Massa marah entah pada siapa, entah apa yang menggerakan massa dengan mata merah menjarah, membakar, dan memperkosa. Sadis. Saat itu Indonesia sangat menangis. Tangis misteri. Semisteri peristiwa yang teramat tragis itu.

Baca entri selengkapnya »

Posted in HISTORIA | 1 Comment »

Sekolah Air Mata

Posted by nasrulazwar pada 3 Oktober, 2007

Namanya Dimas Gumilar Taufik, siswa SMA kelas II IPS Sandy Putra, Bandung. Matanya tampak memerah dan berkaca-kaca menyiratkan sesuatu yang tidak sulit untuk dimaknai. Dia berdiri dalam barisan bersama temannya. Dia gelisah. Tiap sebentar menoleh kiri-kanan. Baca entri selengkapnya »

Posted in ESAI-ESAI | Leave a Comment »